- 27 December 2014
- Posted by: yoko
- Categories: Berita dan info, Serba-serbi

Pada pengujung tahun 2014, Galeri ISI Yogyakarta menggelar pameran seni yang menghadirkan capaian kekuatan dan keindahan rupa dari seni media rekam. Pameran yang mengkhusus kekaryaan media rekam yaitu fotografi, televisi, dan animasi memang sangat jarang hadir di atmosfer kesenirupaan di Yogyakarta apalagi di Indonesia jika dibandingkan dengan intensitas saudara kandungnya, yakni seni rupa seperti lukisan. Pameran bertajuk kuratorial Manusia dan Waktu: Memorizing by Heart ini menghadirkan karya-karya media rekam yang dapat menjadi penanda akan sebuah waktu dari manusia (kreator) itu sendiri.
Kepala Galeri Seni ISI Yogyakarta, I Gede Arya Sucitra menyampaikan, pameran ini dihasratkan untuk menunjukkan betapa karya media rekam juga memiliki kekuatannya sendiri dan pecintanya yang militan. Arya menambahkan, bahwa karya media rekam dapat dijadikan karya yang mengacu pada idealisme artistik personal atau bernilai komersial sesuai dengan permintaan klien.
Pameran diikuti oleh beberapa elemen masyarakat fotografi dan televisi yang ada dan terkait dengan Program Studi Fotografi dan Televisi, FSMR, ISI Yogyakarta. Mereka terdiri dari civitas akademika yang meliputi mahasiswa, komunitas mahasiswa (KOPPI dan Terasharing), dan dosen; sejumlah alumnus terpilih termasuk MES 56 yang sebagian besar anggotanya merupakan alumnus; mitra ISI Yogyakarta yang tergabung dalam BKS PTSI; serta salah satu mitra ISI Yogyakarta dari luar negeri, yaitu UiTM Malaysia. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pameran ini akan menunjukkan secara lengkap lanskap media rekam yang meliputi seluruh elemen penting yang mewarnai jagat kerupaan media rekam.
Dekan FSMR ISI Yogyakarta Drs. Alexandri Luthfi R., MS menyambut baik atas undangan Galeri Seni ISI Yogyakarta untuk menggelar karya seni media rekam. “Saya selaku pimpinan Fakultas Seni Media Rekam memberikan respek dan apresiasi kepada Kepala Galeri Seni ISI Yogyakarta”, katanya. Dia menambahkan bahwa dalam kiprahnya FSMR ISI Yogyakarta selama 20 tahun, ini kali pertama seni media rekam diundang oleh galeri seni ISI Yogyakarta. Alex panggilan akrabnya berharap kegiatan ini dapat membuka proses dialektika/diskusi seni yang hidup demi menumbuhkan cakrawala seni media rekam di ranah industri kreatif. Kebersamaan semacam ini tentunya akan semakin mempertegas keberadaan wacana seni media rekam di masyarakat, baik secara edukasi maupun dari segi apresiasi seni dalam spektrum yang luas, tambahnya.
Sementara itu dalam sambutannya Rektor ISI Yogyakarta, Dr. Agus Burhan menegaskan dewasa ini seni media rekam berkembang pesat dan menjadi bagian penting dari industri kreatif.
Pameran dan penayangan karya seni media rekam dibuka oleh Dra. Watie Moerany S., M.Hum., Direktur Pengembangan Seni Rupa Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejalan dengan visi pengembangan ekonomi kreatif tahun 2009 – 2025 diharapkan ISI Yogyakarta khususnya Fakultas Seni Media Rekam menjadi mitra pemerintah untuk mengembangkan sumber daya manusia kreatif yang profesional dan kompetitif.
Pameran berlangsung di Jogja Gallery jalan Pekapalan No. 7 Alun-alun Utara Yogyakarta. Pameran dan penayangan berlangsung dari tanggal 26 Desember 2014 sampai dengan 3 Januari 2015 sebelum ditutup diadakan diskusi seni dengan tema memorizing by heart. Diskusi tersebut mengundang nara sumber I Gede Arya Sucitra, Kepala Galeri Seni ISI Yogyakarta, Irwandi dan Greg Arya Dhipayana sebagai kurator pameran dan penayangan seni media rekam tanggal 3 Januari 2015 pukul 15.00 WIB – selesai.





