- 2 December 2011
- Posted by: redaksi
- Categories: Agenda, Berita dan info

ISI Yogyakarta bekerja sama dengan Osaka City University (OCU) akan mengadakan Konferensi Internasional tentang Managemen Seni Asia yang ke 6. Konferensi akan diadakan tanggal 13 Desember 2011, di Gedung Kuliah Umum, Fakultas Seni Pertunjukan, kampus ISI Yogyakarta, Jl. Parangtritis km 6,5 Sewon, Yogyakarta.
Akan ada 10 pembicara dalam konferensi ini, yang terdiri dari 5 pembicara dari Japan dan 5 dari Indonesia.
Pembicara dari Japan:
- Miho Nakanishi, Program Officer of Art Information and Support Center “NAKANOSHIMA 4117” under Osaka City Government
- Kanayo Ueda, The Fighting Poet/Poetic entrepreneur.
- Mariko Mori, producer, curator.
- Taro Okabe, a member of the Gamelan Aid Project
- Tomoko Hayashi, Adjunct Research Associate of Urban Research Plaza, Osaka City University, Japan.
Pembicara dari Indonesia:
- Halim HD
- Ong Hari Wahyu
- Eko Nuryono
- Timmy Hartadi
Keempat pembicara adalah para pelaku dan penggiat seni komunitas yang lingkup geraknya tidak hanya di Yogyakarta melainkan juga di kota-kota lain di Indonesia.
Konferensi sendiri akan dibuka oleh Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. Hermien Kusmayati dan dilaksanakan dalam 2 sesi. Sesi pertama dari jam 9.30 – 13.30, dilanjutkan dengan istirahat makan siang dan sholat. Sesi kedua dimulai pukul 13.30 – 15.30.
Peserta konferensi adalah delegasi dari Japan sebanyak 10 orang, selain pembicara, delegasi Indonesia termasuk didalamnya mahasiswa dari Tata Kelola Managemen, Program Pasca Sarjana ISI Yogyakarta.
Konferensi Internasional Managemen Seni Asia (ICAAM) didirikan pada tahun 2006 dan disponsori oleh Osaka City Government dan Osaka City University (OCU). Tujuannya adalah mendiskusikan isu-isu terkini tentang managemen seni di Negara-negara Asia, yang disebabkan oleh perubahan cepat dalam era global, serta untuk membangun relasi atau jejaring yang signifikan antara curator, praktisi seni, organizer dan peneliti diantara negara-negara tersebut. Alasan fokus pada jejaring Asia lebih pada keinginan untuk berbagi metodologi untuk memecahkan masalah kota/urban yang dihadapi bersama.
Konferensi pertama diadakan di Osaka pada 2006, dengan pembicara dari Indonesia, China dan Korea untuk mendiskusikan tentang hal-hal terkait Art Management dan pelakunya di Osaka. Sejak saat itu, konferensi ini diadakan setiap tahun dan sudah ada 17 pembicara yang telah diundang dan berasal dari 12 negara. Konferensi pertama yang diadakan di luar Jepang adalah di Bangkok, Januari 2011 untuk lebih mengembangkan jejaring dan cakupan diskusi. Kota Yogyakarta dengan kapasitasnya sebagai kota budaya dipilih sebagai venue konferensi setelah Bangkok, pada bulan Desember 2011.
Agenda Acara
11 Desember 2011 : Para pembicara dan Manager Program datang dari Osaka, Jepang
12 Desember 2011: Rombongan dari Jepang mengadakan City Tour di Yogyakarta terkait dengan tema konferensi, yaitu managemen seni publik. Tempat-tempat yang akan dikunjungi antara lain Joggja Biennale di Taman Budaya dan Jogja National Museum (JNM), Nitiprayan- sebagai kampung seni, Komunitas Anak Wayang dan Balai Budaya Minomartani. Semua berlokasi di Yogyakarta.
13 Desember 2011 : Konferensi Internasional Managemen Seni Asia di Gedung Serba Guna Kampus ISI Yogyakarta.