Program studi magister penciptaan seni, Program pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta merupakan program studi yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia ( SK No. 72/DIKTI/Kep/2000) selanjutnya dilengkapi dengan program studi Pengkajian Seni pada tahun 2002. Pada tahun 2004, kedua program tersebut disatukan menjadi Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni dengan surat izin Dirjendikti No. 1426/D/T/2004 tanggal 21 April 2002. Berdasarkan berbagai capaian yang telah diperolehnya, program studi ini pada tahun 2017 telah memperoleh sertifikat akreditasi dengan nilai A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Kemudian pada nomenklatur baru, berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi< dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 17/KPT/2019, program ini berganti nama Program Studi Seni Program Magister, Program Pascasarjana ISI Yogyakarta
Proses belajar mengajar di program pascasarjana ISI Yogyakarta dari tahun ke tahun senantiasa berpegang pada komitmen untuk meningkatkan kualitas dan kinerja optimal dalam melahirkan intelektual seni. Pendidikan tingkat magister merupakan terminal yang sesuai dengan kualifikasi global serta memiliki kompetensi seorang calon akademisi seni. Maka, tahapan magister sangat penting sebagai wadah latihan akademik untuk memiliki kemampuan melakukan riset baik melalui penciptaan, pertunjukan, maupun pengkajian seni.
Sebagai sarana pendukung peningkatan kualitas layanan akademik, maka sejak tahun 2010 telah digunakan sistem komputerisasi untuk administrasi juga fasilitas hotspot, dan pengembangan sistem akademik daring, mulai dari proses pendaftaran, pengisian KRS hingga tahapanevaluasi akhir. Selain itu PPs ISI Yogyakarta juga memiliki program rutin untuk meningkatkan wawasan mahasiswa dalam skala nasional maupun internasional, serta menyertakan praktisidan seniman baik secara intra maupun eksta kurikuler.
Visi dan Misi
VISI
Program studi seni program magister program pascasarjana ISI Yogyakarta sebagai program studi unggulan di tingkat nasional dan Asia Tenggara pada 2026.
MISI
- Menyelenggarakan pendidikan tinggi seni yang mengembangkan potensi pluralitas seni budaya nusantara serta berorientasi pada kualifikasi dan kompetensi internasional.
- Meningkatkan kemampuan analitik, kreatif, serta riset dalam penciptaan, pertunjukan, dan pengkajian seni pada tingkat nasional dan internasional.
- Memantapkan organisasi program pascasarjana untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan.
- Mengembangkan kerja sama dalam bidang penciptaan, pertunjukan, dan pengkajian seni dengan lembaga/institusi pendidikan pada tingkat nasional dan internasional.
Profil
- Tujuan dari program studi seni program magisteradalah menghasilkan intelektual seni yang memiliki kepribadian bersumber dari nilai- nilai budaya bangsa, mampu menciptakan, mempertunjukkan, dan meneliti bidang seni secara kontekstual dan profesional, berpikir kritis, mampu mengidentifikasi dan memecahkan masalah dalam bidang seni budaya serta menyumbangkan keahliannya kepada masyarakat.
- Profil lulusan program studi seni program magister adalah kreator dan peneliti seni yang berwawasan global dan profesional, serta dapat berperan dalam masyarakat berdasarkan penghayatan terhadap nilai-nilai seni-budaya bangsa dan lingkungan.
- Program studi seni program magister adalah program interdisiplin dengan durasi waktu pendidikan paling lama empat tahun akademik
- Sistem pendidikan dalam program studi ini dilakukan dengan menggabungkan kuliah, seminar, studi kasus, dan studi lapangan.
Profil Lulusan
- Intelektual Seni
- berkepribadian bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa
- memecahkan masalah dan mengembangkan dunia seni budaya
- berpikir kontekstual, profesional, kritis
- menyumbangkan keahliannya kepada masyarakat
- Kreator dan Peneliti Seni
- menghayati nilai-nilai seni budaya bangsa dan lingkungan
- mampu mencipta dan meneliti bidang seni
- berwawasan global dan profesional
- berperan dalam masyarakat
Lokasi
Kampus Program Pascasarjana ISI Yogyakarta terletak di jalan Suryodiningratan no. 8, Yogyakarta, oleh karenanya biasa juga disebut kampus Surya. Kampus ini berada di atas tanah seluas + 10.000 m2. Letaknya sangat strategis karena berada di dalam kota, namun tak terlalu bising dan bahkan relatif tenang, sejuk, serta nyaman untuk kegiatan belajar-mengajar. Kampus Surya yang indah dan tenang itu diharapkan dapat membina kreativitas, memunculkan karya-karya besar dan berkualitas.
Perpustakaan
Koleksi buku terbanyak ada di Perpustakaan Pusat ISI Yogyakarta, namun buku-buku yang langsung diperlukan oleh para mahasiswa disediakan di Perpustakaan Program Pascasarjana.
Jurnal Ilmiah
Pascasarjana mempunyai jurnal Internasional IJCAS,dan Jurnal Nasional yaitu Jurnal Tata Kelola Seni dan Jurnal Invensi
Tenaga Pengajar
- Prof. Dr. Djohan, M.Si
- Prof. Drs. M. Dwi Marianto, MFA., PhD
- Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum.
- Prof. Dr. Triyono Bramantyo
- Prof. Dr. Kasidi Prof.
- Dr. Yudiaryani
- Dr. Suastiwi, M.Des
- Dr. Suwarno Wisetrotomo, M.Hum.
- Dr. Prayanto Widyo Harsanto, M.Sn.
- Dr. Rina Martiara, M.Hum.
- Dr. M. Miroto, MFA
- Dr. Sal Murgiyanto
- Dr. Bambang Pudjasworo, M.Hum.
- Kurniawan Adi Saputro, PhD.
- Dr. Dewanto Sukistono, M.Sn.
- Dr. Royke B. Koapaha, M.Sn.
- Dr. Irwandi
- Dr. Kris Budiman
- Dr. Ir. Yulriawan Dafri, M.Hum.
- Dr. Nur Iswantoro, M.Hum.
- Dr. Supriaswoto
- Dr. Noor Sudiyati Tito Imanda, PhD.
- Ary Martina K. Sutedja, BA, MM.
- Asep Hidayat, M.Mus.
- Linda Sitinjak, M.Sn.
- Ovan Bagus Jatmika, M.Sn.
- Drs. Suparwoto, M.Sn.
- Bimo Wiwohatmo
- Heri Dono
- Butet Kartaredjasa
- Sutanto Mendut
Kurikulum
DESKRIPSI MATA KULIAH
SEJARAH SENI
Mata kuliah ini tidak berisi tentang hapalan sejarah, tetapi cara menulis sejarah. Mahasiswa akan belajar memahami arsip tertulis dan kesaksian lisan, kelemahan dan kekuatan masing-masing jenis rekaman. Tujuannya bukan untuk menjadi sejarawan, namun memahami sejarah dari bahan-bahannya, ketimbang dari tulisan akhir. Arsip sejarah seni rupa mutakhir bisa didapatkan dari yayasan seni dan perpustakaan daerah.
KRITIK SENI
Di dalam mata kuliah ini mahasiswa akan belajar cara mengamati karya seni, mencatat, mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi yang dituangkan dalam bentuk tulisan/esai, baik bersifat ilmiah, jurnalistik, apresiatif, dan edukatif, memerikannya dalam bahasa, dan melihat posisi karya tersebut dalam praktik dan teori seni mutakhir. Pengamatan karya seni dilakukan secara langsung atas pameran, peristiwa dan pertunjukan atau di dalam kelas melalui arsip. Penulisan melatih mahasiswa untuk memberi perhatian pada segi-segi tertentu saja dari karya menurut sudut pandang teoretis tertentu. Terakhir, mahasiswa akan belajar melihat arti penting karya seni dalam praktik dan teori seni terkini.
ESTETIKA DIGITAL
Mata kuliah ini membawa konsep-konsep dasar dalam estetika memasuki dunia digital. Oleh karenanya, ciri-ciri pada objek seni perlu dipikirkan kembali karena objek digitaltidak berwujud dan berbobot, sekaligus terhubung terus-menerus dalam jejaring bebas ruang. Selain itu, persepsi kita melalui panca indera (terutama penglihatan) juga perlu direnungkan kembali karena teknologi digital memperluas sekaligus membatasi persepsi kita. Dengan demikian, cara kita membuat karya seni dan berinteraksi dengannya berubah. Ide dan proposal penciptaan untuk mata kuliah ini wajib memanfaatkan data digital atau media digital atau interaksi komputer-manusia.
HUMANIORA DIGITAL
Mata kuliah ini memberikan wawasan dan contoh-contoh bagaimana ilmu humaniora berkembang memasuki zaman digital. Melalui perkembangan ini mahasiswa akan belajar konsep-konsep, kritik-kritik, dan perdebatan penting yang pernah dilakukan para pemikir humaniora. Selain teori, mata kuliah ini memperkenalkan berbagai bentuk data digital, yang belum pernah tersedia sebelumnya. Termasuk di dalamnya diperkenalkan alat-alat untuk mengumpulkan maupun mengurai data digital untuk mendapatkan pemahaman yang utuh dan mendalam.
METODE PENELITIAN I
Mata kuliah ini berisi pengertian, perancangan, pengumpulan data, analisis, dan laporan data penelitian kualitatif. Mahasiswa memulai dengan menyusun pertanyaan penelitian tentang dunia seni dan/atau desain. Topik penelitian dipelajari lebih jauh melalui pustaka hasil-hasil penelitian sebelumnya. Kemudian mereka belajar merancang strategi penelitian kualitatif untuk menjawab pertanyaan penelitian mereka sendiri. Pengumpulan data di sini hanya mengandalkan pengamatan saja, tanpa wawancara. Teknik-teknik analisis data berisi kegiatan memaparkan, menjelajah, dan menjelaskan data.
METODE PENELITIAN II
Di metode penelitian kedua mahasiswa memperdalam kemampuan kajian pustaka dengan membuat sintesis terhadap penelitian-penelitian sebelumnya dan menemukan kemungkinan mengembangkan pengetahuan yang sudah ada. Pada bagian ini mahasiswa mengandalkan teknik wawancara untuk mengumpulkan data. Kemudian mahasiswa juga menjelajah kemungkinan bahasa untuk melaporkan temuan penelitian.
PENULISAN AKADEMIS I
Mata kuliah ini berisi konsep dan latihan menulis esai akademis. Mahasiswa belajar membangun argumen akademis dan belajar memahami tulisan akademis secara kritis. Latihan dilakukan secara individual dengan masukan secara teratur untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa.
PENULISAN AKADEMIS II
Pada bagian kedua ini mahasiswa berlatih ketrampilan yang lebih rumit, yaitu membangun struktur argumen, maupun struktur tulisan secara keseluruhan. Mahasiswa diajak mengenal berbagai struktur tulisan akademis melalui contoh-contoh dan berlatih menulis esai panjang mereka sendiri.
METODE PENELITIAN ARTISTIK I
Keterampilan utama yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa pascasarjana adalah melakukan penelitian secara mandiri sesuai dengan profil umum pendidikan tinggi tingkat pascasarjana. Semua penguasaan teori pada akhirnya akan diukur dari hasil penelitian mahasiswa (tugas akhir), maka mahasiswa dituntut untuk memahami cara kerja sebuah penelitian akademis beserta asumsi filosofis yang menyertainya. Metode penelitian dalam penciptaan/pertunjukan (practice-based research) berorientasi pada penyelidikan seni dalam berbagai cara terukur agar diperoleh arah jawaban yang khas (warna atau bermuatan seni). Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami logika dan asumsi-asumsi pokok sebuah penelitian seni, mahasiswa menguasai metode pengumpulan data, mahasiswa dapat mengembangkan minat dan tema penelitian, mahasiswa dapat menghasilkan karya seni berdasarkan riset. Setiap mahasiswa harus dapat menghasilkan suatu proposal penelitian di akhir semester.
METODE PENELITIAN ARTISTIK 2
Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari mata kuliah metode penelitian artistik 1 yang masih bersifat umum. Pada mata kuliah metode penelitian penciptaan/pertunjukan seni 2 sudah mengarah pada rencana tugas akhir penciptaan karya seni masing-masing mahasiswa.
PENCIPTAAN I
Mata kuliah ini membantu mahasiswa untuk menerjemahkan konsep-konsep yang mereka peroleh dalam mata kuliah metode penelitian penciptaan seni 1, dengan cara mengaplikasikannya melalui penjelajahan ide-ide kreatif sebagai embrio awal untuk menemukan konsep karya yang ingin mereka susun dalam rangka ujian tugas akhir penciptaan karya.
PENCIPTAAN II
Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari mata kuliah penciptaan 1, dengan pusat pembahasan sudah menukik pada persoalan kedalaman konsep karya yang dipersiapkan sebagai tugas akhir penciptaan karya. Di dalamnya sudah tidak lagi berisi pada penjelajahan ide, tetapi sudah sampai pada tahap analisis karya, yang secara metodologis diperkuat dengan materi yang didapatkan pada kuliah metode penelitian penciptaan seni2.
PERTUNJUKAN 1
Mata kuliah ini membantu mahasiswa untuk menerjemahkan konsep-konsep yang mereka peroleh dalam mata kuliah metode penelitian penciptaan/pertunjukan seni 1, dengan cara mengaplikasikannya melalui penjelajahan ide-ide kreatif sebagai embrio awal untuk menemukan konsep karya yang ingin mereka susun dalam rangka ujian tugas akhir penciptaan karya.
PERTUNJUKAN 2
Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari mata kuliah pertunjukan 1, dengan pusat pembahasan sudah menukik pada persoalan kedalaman konsep karya yang dipersiapkan sebagai tugas akhir pertunjukan karya. Di dalamnya sudah tidak lagi berisi pada penjelajahan ide, tetapi sudah sampai pada tahap analisis karya, yang secara metodologis diperkuat dengan materi yang didapatkan pada kuliah metode penelitian penciptaan/pertunjukan seni 2.
PENGKAJIAN 1
Mata kuliah ini memberikan dasar-dasar pengkajian seni terkait interdisiplin sosiologi, antropologi, psikologi, kajian budaya, sejarah dan lainnya. Sehingga dua hal penting dalam mata kuliah ini yaitu mengenai pendekatan (baik konseptual maupun metodologis) dan isu-isu kritis sesuai keadaan masa kini. Tentang pendekatan konseptual, mata kuliah ini menggunakan rujukan hasil penelitian antara bidang seni dan nonseni atau antar cabang seni. Sementara isu-isu yang dipilih, dimaksudkan untuk mengembangkan hasrat mahasiswa agar kelak dapat menjadi pemikir publik sesuai dengan tantangan dalam konteks Indonesia. Isu yang diberikan di sini masih bersifat umum dengan harapan agar mahasiswa dapat menemukan isu yang kebih spesifik guna keperluan penelitian tesis. Apa makna seni bagi masyarakat jaman sekarang? Mata kuliah ini dimaksudkan agar mahasiswa (1) Memiliki informasi awal tentang wawasan dan pendekatan interdisiplin, (2) Mengenal isu-isu perkembangan seni yang kontekstual dan relevan bagi Indonesia saat ini, (3) mengenal sejumlah pendekatan interdisiplin yang besar kemungkinan bisa direncanakan untuk penulisan tesis, dan (4) memiliki ketrampilan dalam penulisan ilmiah melalui tugas perkuliahan.
PENGKAJIAN 2
Mata kuliah ini merupakan kelanjutan dari pengkajian seni I yang membahas dan menghantar tentang berbagai wacana interdisiplin dalam kajian seni. Pada bagian kedua ini akan dibahas secara lebih detil berbagai teori dan wacana yang akan menjadi salah satu warna pengkajian seni. Secara konseptual mahasiswa mempelajari mengenai pemanfaatan, peran, fungsi, pengaruh ataupun hubungan antara teori seni dalam wacana teori sosial, antropologi, psikologi, kajian budaya, sejarah dan sebagainya. Sehingga akan tampak pendalaman dan kelanjutan dari apa yang sudah dipelajari dalam Pengkajian Seni I sebagai bahan eksperimentasinya. Penekanan pada teori-teori seni dimaksudkan agar dalam tugas analisis hasil penelitian nantinya dapat menyertakan pengalaman seni mahasiswa sebelumnya. Sehingga penelitian interdisiplin dalam bidang seni tetap menggunakan berbagai bidang pendukung di luar seni. Materi mata kuliah ini mencakup: koreologi, musikologi, etnomusikologi, dramaturgi, arsitektur, sosiologi seni, antropologi seni, psikologi seni dan sejarah seni. Tujuannya (1) agar mahasiswa memahami interdisiplin serta keluasan perspektif dalam mengkaji bidang seni, (2) mengembangkan pengetahuan seni berdasarkan pemahaman dari bidang di luar seni, (3) menghasilkan wacana baru dalam bidang seni dari kemungkinan terjadinya hibrida, (4) memberi sumbangan tinjauan bagi disiplin di luar seni.
SENI DAN MEDIA
Mata kuliah ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa berkaitan dengan kaitan antara seni dengan multimedia, disiplin kreatif dan inovatif yang berusaha untuk menyatukan berbagai macam bentuk seni dengan cara menggabungkan berbagai wawasan artistik sebagai dimensi kontemporer, baik dalam konteks linier maupun interaktif.
SENI DAN LINGKUNGAN
Dalam mata kuliah ini mahasiswa belajar memahami peristiwa, artefak, kegiatan, dan pelaku seni di dalam konteks yang lebih luas, mencakup lingkungan fisik, lingkungan sosial, maupun kurun waktu yang lebih panjang. Dengan melihat seni dalam perspektif yang lebih luas, mahasiswa dapat menempatkan soal kebaruan karya secara lebih tepat.
SENI DAN RETORIKA
Mata kuliah ini menjelaskan perkembangan kajian retorika dan bagaimana irisannya dengan seni. Dengan belajar ini mahasiswa bisa memanfaatkan retorika untuk mengurai bagaimana matra gambar, suara, wujud, dan gerak suatu karya seni mengajak, meyakinkan, dan membujuk orang yang ada di dekatnya.
TEORI SENI
Mata kuliah teori seni memberikan pengetahuan mengenai berbagai teori seni, baik teori tentang seni (theories about art) dan teori seni (theories in art). Mata kuliah ini tidak hanya bersifat memaparkan tentang apa itu seni, seberapa besar seni ini berfungsi dalammasyarakat, dan bagaimana peran seni, tetapi juga bagaimana implementasi teori seni dalam proses formalisme dalam karya seni. Mata kuliah ini menjadi dasar yang sangatpenting dalam pengertian yang luas tentang seni, sehingga mahasiswa dapat menjelajahi berbagai macam pola pikir dan nilai dalam mencipta dan mengkaji karya seni.
ANTROPOLOGI SENI
Di dalam mata kuliah ini mahasiswa akan belajar tentang berbagai macam konsep seni, seniman, dan pranata kesenian dalam berbagai teori antropologi, yang menunjang penciptaan/pertunjukan seni dengan penekanan pada masalah fungsi dan perwujudan seni dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
RELIGIOSITAS SENI
Mata kuliah ini ingin mendiskusikan hubungan antara religi dan seni, dari berbagai tradisi agama dan kepercayaan. Kajian ini akan melihat wacana dan praktik seni dari perspektif religi, tegangan-tegangan yang terjadi dalam sejarah Indonesia, termasuk pemahaman halal dan haram pada salah satu atau sejumlah jenis karya seni. Dengan mendiskusikan isu ini maka wacana dan praktik seni diproyeksikan dapat digunakan untuk memediasikan dan membantu menemukan solusi mengatasi persoalan intoleransi yang mudah tersulut di tengah masyarakat Indonesia. Wacana/pemikiran dan praktik seni dengan perspektif religi dapat berkontribusi pada persoalan sosial-masyarakat, terutama terkait dengan hubungan antara religi dan kesenian.
SEMINAR
Di dalam mata kuliah seminar mahasiswa diberi contoh, diberi tugas, dan dibimbing menulis proposal tesis untuk diuji di akhir semester tiga. Proposal tesis ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, kajian pustaka/karya, dan metode (ketiga bagian ini akan dipaparkan secara rinci di bagian lain dalam tulisan ini). Tujuan dari kegiatan ini adalah mahasiswa menghasilkan proposal yang siap diuji. Untuk mencapai tujuan ini, dosen bertugas menunjukkan komponen apa saja yang perlu ada di dalam proposal, bagaimana proses penelitian/penciptaan karya yang baik, cara melakukan serta hasil kajian pustaka, cara dokumentasi apa saja yang perlu dimasukkan di dalam proposal, dan bentuk laporan.