Program Studi Tata Kelola Seni Berkolaborasi Dengan Museum Benteng Vrederburg Gelar Pameran “Daulat dan Ikhtiar”
- 28 February 2022
- Posted by: heriabiburachman
- Categories: Berita dan info, Kerjasama, Pameran
Program Studi S1 Tata Kelola Seni, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, Museum Benteng Vrederburg dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan Pameran Kontemporer Kolaboratif bertajuk “Daulat dan Ikhtiar: Memaknai Serangan Umum 1 Maret 1949 Melalui Seni”. Pameran Kontemporer Kolaboratif yang diselenggarakan sebagai bagian dari Agenda Peringatan Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta akan diselenggarakan pada tanggal 1 sampai dengan 30 Maret 2020, pukul 08.00 – 15.00 setiap harinya kecuali hari Senin dan hari libur nasional. Penyelenggaraan pameran ini melibat dua kurator, lima seniman dan mahasiswa Program Studi S1 Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta. Kurator yang terlibat dalam pemeran adalah Dr. Mikke Susanto, M.A. dan Duls Rumbawa. Sedangkan, seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini antara lain Dedy Sufriadi, Lutse Lambert, Riyan Kresnandi, Tempa dan Broken Picth. Mahasiswa Program Studi S1 Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta terlihat dalam manajeman pameran yang diselenggarakan sebagai bagian dari Peringatan Serangan Umum 1 Maret.
Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan peristiwa penting bangsa Indonesia. Peristiwa penting itu terukir dalam monumen pasif yang menjadi salah satu ikon di era Orde Baru. Elemen-elemen di dalamnya menjadi tanda atas perjuangan bangsa yang riuh akan khasanah dan peristiwa. Dalam sebuah Monumen, kompleksitas sejarah peristiwa dipandu-padankan. Monumen tesebut dikenal dengan Monumen Serangan Umum 1 Maret yang berada di nol kilometer dan berada dalam kawasan Museum Benteng Vredeburg.
Lima seniman muda asal Yogyakarta merespon 5 karakter profesi dalam Monumen Serangan Umum menjadi sebuah narasi baru. Para seniman akan menarasikan ulang profesi tentara, pelajar, petani, perempuan, dan pemuda yang ada dalam Monumen Serangan Umum 1 Maret menjadi lebih kontektual sesuai dengan kondisi saat ini dakan akan datang. Narasi baru tersebut akan ditampilkan dalam Pameran Daulat dan Ikhtiar.
Pameran Daulat dan Ikhtiar menjadi suatu pernyataan bahwa serangan umum sebagai upaya mempertahankan daulat kemerdekaan ternyata dilakukan dalam berbagai cara dan bentuk. Inilah ragam ikhtiar yang diwujudkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Perang, daulat, dan ikhtiar adalah satu kesatuan untuk menjaga harga diri atas kemanusiaan.
Poster Pameran