- 18 December 2014
- Posted by: hoho
- Categories: Berita dan info, Serba-serbi

Kamis, 18 Desember 2014, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melantik Dr. M. Agus Burhan, M.Hum sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta periode 2014-2018, menggantikan rektor sebelumnya Prof. Dr. Hermien Kusmayati. Acara pelantikan bertempat di Ruang Auditorium Gedung D Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Jl. Pintu I Senayan, Jakarta. Turut hadir dalam acara tersebut para pembantu rektor, dekan, dan pejabat di lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Selain melantik Rektor ISI Yogyakarta, Menristek Dikti juga melantik pejabat rektor lainnya, yaitu Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum. sebagai Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) periode 2014-2018, dan Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si. sebagai Rektor Universitas Trunojoyo Madura periode 2014-2018. Sedangkan pejabat koordinator Kopertis yang dilantik adalah Prof. Dr. Ilza Mayuni, MA. sebagai Koordinator Kopertis Wilayah III periode 2014-2018 dan Prof. Ganefri, M.Pd., Ph.D. sebagai Koordinator Kopertis Wilayah X periode 2014-2018.
Dalam sambutannya, Menristek Dikti menyampaikan agar pejabat yang dilantik dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Terlebih dalam waktu dekat semakin besar tantangan dalam menghadapi Asean Economy Community (AEC). “Khususnya kepada para rektor yang dilantik pada hari ini, tantangan kita ke depan adalah bagaimana kita meningkatkan publikasi yang ada di perguruan tinggi untuk menghadapi persaingan nanti” ujarnya. Menurutnya, tantangan selanjutnya adalah bagaimana hasil riset di perguruan tinggi dapat menjadi suatu inovasi yang menghasilkan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Di samping itu, Menristek Dikti mengatakan bahwa demi perkembangan ke depan memerlukan tata kelola yang baik sebagai tuntutan yang harus dijalankan dan prinsip Good Governance sebagai tujuan untuk menjalankan pengelolaan tersebut.
Untuk para pejabat Koordinator Kopertis, Menristek Dikti berpesan agar bertanggungjawab dalam membina Perguruan Tinggi Swasta (PTS). PTS juga harus mampu bersaing dan menunjukkan kualitasnya. “Ke depan Kopertis akan kami tambah pekerjaannya, dan akan berubah namanya menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLPT-red)” pungkasnya. LLPT tidak hanya membina PTS saja, tapi juga sistem yang ada di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akan berada di bawah koordinasi LLPT. Menristek Dikti mengharapkan LLPT nantinya akan menjadi lembaga layanan yang lebih baik dalam melayani masyarakat. “LLPT akan menjadi ujung tombak di hadapan PTN dan PTS yang berada di bawah koordinasi bapak ibu sekalian” imbuhnya.