Membaca Garis : Merayakan pak Broto
- 13 October 2011
- Posted by: hoho
- Categories: Agenda, Berita dan info, Pameran
“MEMBACA GARIS: MERAYAKAN PAK BROTO” Sebuah Pameran Seni Rupa dalam rangkan Purna Tugas Drs. Subroto Sm., M.Hum. Galeri ISI Yogyakarta, 13-22 Oktober 2011
Drs. Subroto Sm., M.Hum. adalah salah satu dosen seni lukis di Program Studi Seni Rupa Murni FSR ISI Yogyakarta yang telah mengabdi dan mendedikasikan keilmuannya sejak tahun 1971 (STSRI ‘ASRI’ Yogyakarta) hingga ISI Yogyakarta. Tepatnya pada tanggal 23 Maret 2011 lalu beliau telah memasuki masa Purna Tugas sebagai dosen seni lukis. Kiprah seorang pak Broto (nama panggilan akrabnya) telah memberi warna, menorehkan garis-garis artistik, menempa sikap batin berkesenian dalam pendidikan akademik di Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta, khususnya di Program Studi Seni Rupa Murni. Pameran Seni Rupa “MEMBACA GARIS: MERAYAKAN PAK BROTO” yang akan berlangsung dari tanggal 13 – 22 Oktober 2011, di Galeri ISI Yogyakarta merupakan ungkapan persembahan Prodi Seni Rupa Murni FSR ISI Yogyakarta kepada beliau dalam memasuki masa Purna Tugas. Pameran ini akan dibuka secara langsung oleh Ibu Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. Hermien Kusmayati, M.Hum. pada hari Kamis, 13 Oktober 2011 jam 19.00 WIB di Galeri ISI Yogyakarta.
Garis adalah elemen dasar dalam seni rupa, secara makna sederhana ia merupakan penghubung dari dua buah titik, garispun bisa dihasilkan dari batas ruang dan bidang yang berwarna. Garis yang lebih pribadi akan lebih banyak lagi tumbuh dalam intrepretasi para senimannya. Garis menjadi bahasa yang dipergunakan pak Broto, dalam karyanya dapat terbaca bagaimana kelihaian tangan dan analisis yang tidak habis-habisnya terhadap elemen dasar tersebut. Figur-figur muncul dari permukaan bidang lukisan, linear bagai tulisannya, dan kadang bersanding dengan efek-efek yang dihasilkan secara spontan, mungkin butuh puluhan baginya untuk menentukan sebuah karya yang dikehendaki. Garispun mampu melahirkan interpretasi estetik tentang permasalahan-permasalahan yang diangkatnya ke dalam lukisan. Nilai tawar kurasi yang hendak disampaikan dalam pameran kali ini adalah perihal membaca garis (sebagai elemen dasar penciptaan karya seni).
Menariknya, pameran ini tidak saja memamerkan sejumlah karya-karya seni lukis dan seni keramik Drs. Subroto Sm., M.Hum. namun juga diikuti oleh 40 perupa antara lain, para seniman alumni (Ipong Purnamasidhi, Nasirun, I Putu Sutawijaya, Dyan Anggarini, I Putu Wirantawan), para seniman dan dosen purna tugas (Drs. Sun Ardi, Drs. H. Suwadji, Drs. Aming Prayitno, Drs. Herry Wibowo, Drs. Mon Mudjiman, Drs. Y. Eka Suprihadi) dan sejumlah dosen di Prodi Seni Rupa Murni. Karya-karya yang ditampilkan akan membawa interpretasi tentang luasnya makna Garis, tentang makna pak Broto dan kiprah berkesenian dan sebagai pendidik seni. Tidak hanya itu, dalam Katalog Pameran ini juga dimuat sejumlah kesan dan tulisan mengenai profil pak Broto dari kacamata para sahabat, eks-mahasiswa dan dosen. Kiranya persembahan berupa Pameran Seni Rupa kepada Drs. Subroto Sm., M.Hum. memberi makna bagi semua khalayak penikmat seni dan terlebih lagi bahwa karya-karya pak Broto akan selalu abadi menginspirasi siapapun, baik para civitas akademika maupun para penikmat seni. Harapan kami seluruh civitas akademika ISI Yogyakarta kepada Drs. Subroto Sm., M.Hum. sekeluarga semoga dilimpahi kesejahteraan, kesehatan serta semangat yang terus membara dalam berkesenian.
Ars Longa Vita Brevis!
(hidup itu pendek tetapi seni itu abadi)
Wiwik Sri Wulandari, M.Sn.