Mahasiswa Tari ISI Yogyakarta Raih Silver Price di World Mask Play Competition, Andong Mask Dance Festival 2024

Mahasiswa Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta berhasil meraih Silver Price pada World Mask Play Competition,  Andong Mask Dance Festival 2024 di Korea. Festival tari topeng kebanggaan masyarakat Korea dilaksanaka pada tanggal 27 September – 6 Oktober 2024. Mahasiswa Jurusan Tari yang terdiri dari Raffy Adi, Nur Istikomah, Hamdani, Dhimas Adam dan Krisna Aji membawakan tari berjudul Hnhikoh Pamang Patutn karya Nur Istikomah. Pada kompetisi ini, Mahasiswa Tari mengikuti kategori group yang dilaksanakan pada tanggal 3 – 5 Oktober 2024 dan diikuti perwakilan dari 25 Negara.

Karya tari “Hnhikoh Pamang Patutn” terinspirasi dari Nggawia Nibakng (dalam Bahasa Dayak Bidayuh) atau Nyobeng (dalam Bahasa Indonesia) yang masih dilestarikan oleh masyarakat suku Dayak Bidayuh, Sebujit, Bengkayang, Kalimantan Barat. Nyobeng merupakan upacara ritual memandikan tengkorak kepala musuh yang dikalahkan dalam medan perang pada zaman dahulu. Nyobeng berasal dari kata Nibakng atau Sibakng, sebuah ritual besar yang tidak bisa sembarangan dilakukan. Nibakng merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Tipaiakng (penyebutan untuk Tuhan dalam bahasa Bidayuh) atas berkat panen padi yang diterima. Dulunya juga diartikan sebagai ritual atau upacara untuk menghormati kepala manusia yang didapat dari hasil mengayau.

World Mask Play Competition adalah bagian dari Andong Mask Dance Festival 2024 yang berlangsung di Andong, Korea Selatan, dari 27 September hingga 6 Oktober tahun ini. Festival diselenggarakan untuk merayakan tradisi tari topeng Korea, yang dikenal dengan talchum, serta menampilkan berbagai pertunjukan tari topeng dari seluruh dunia. Kegiatan ini mencakup kompetisi tari topeng internasional, di mana peserta bisa menampilkan tarian menggunakan topeng atau lukisan wajah yang sesuai dengan tema festival​.

Capaian yang diperoleh Mahasiswa Jurusan Tari ini tentu membanggakan seluruh warga ISI Yogyakarta dan semoga mampu menginspirasi mahasiswa ISI Yogyakarta untuk terus berprestasi.