Festival Kesenian Indonesia VII, ISI Surakarta
- 21 October 2011
- Posted by: hoho
- Category: Berita dan info
Festival Kesenian Indonesia ke-7 dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso pada tanggal 14 Oktober 2011 di Pendopo Kampus Institut Seni Indonesia Surakarta, Solo.
Selain menjalin kerjasama antar perguruan tinggi seni dengan para pecinta seni secara individu dan institusi, tujuan diadakannya festival kesenian ini adalah menumbuhkembangkan apresiasi masyarakat terhadap karya seni serta merangsang kesadaran baru pada pentingnya pendidikan seni dalam upaya menumbuhkan olah rasa dan competitive pride, demikian disampaikan oleh Rustopo selaku Ketua Panitia, saat ditemui Humas Dikti.
Perhelatan ini mengusung tema Voice of the Archipelago and Accessibility yang menyiratkan kekayaan kebudayaan dengan berbagai suku bangsa Nusantara dan berbagai artefak yang bisa dipandang sebagai ungkapan nusantara. Pemilik ide kebudayaan diungkapkan dalam aktivitas sosiokultural. Festival ini juga diikuti tokoh kesenian Indonesia dan dunia seperti sutradara Riri Reza dan Slamet Rahardjo Djarot untuk film; Ben Arps dari Nederland utk seni vocal, Stephen Koplowitzdari USA untuk seni koreografer.
Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 14 sampai 16 Oktober 2011 ini menggelar berbagai acara seperti seminar, workshop, pentas seni pertunjukan dan pemutaran film, pameran seni rupa dan bazzar bertempat di Kampus ISI Solo, Galeri Taman Budaya, Balai Sudjatmoko, Monumen Pers dan Galeri ISI di Kampus 2 Mojosongo, menjadi sangat menarik karena menggelar pertunjukan musik etnik serta menampilkan tiga pertunjukan masyarakat adat Sakeco dari Sumbawa Barat, masyarakat Aoheng/ Penihing dan mayarakat Tonyooi (Tunjung) dari Kabupaten Kutai Barat.
Setelah berlangsung selama tiga hari, rangkaian kegiatan Festival Kesenian Indonesia VII di Solo ditutup secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Harris Iskandar. Dalam sambutan penutupan, Harris mengatakan bahwa jika dilihat dari banyaknya ragam budaya nusantara, secara kuantitas jumlah perguruan tinggi seni di Indonesia masih terbilang sedikit, untuk itu diharapkan kegiatan festival ini menjadi alasan bagi tumbuhnya perguruan tinggi seni di daerah lain di Indonesia, selain itu Ditjen Dikti sangat mendukung kegiatan ini untuk terus dilaksanakan sebagai ajang kreativitas calon seniman-seniman Indonesia menjadi seniman tingkat dunia. [dikti.go.id]