- 23 September 2014
- Posted by: hoho
- Categories: Berita dan info, Serba-serbi

Spirit of The Future: Art for Humanizing Civilization
Perguruan Tinggi (PT) Seni senantiasa dituntut untuk bergerak secara kontinu dalam melahirkan Sumber Daya Manusia yang mampu menghasilkan karya-karya seni yang kreatif, inovatif, kompetitif serta selaras dengan tuntutan masa depan. Tuntutan tersebut tentu saja berimplikasi bukan hanya pembangunan internal tetapi juga pembangunan secara eksternal terhadap lingkungan, masyarakat, negara maupun dunia secara global. Menyadari tuntutan dinamika zaman yang semakin tinggi, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) berupaya mengakomodir tuntutan tersebut melalui aktualisasi ruang seni dan dialogis yang menjadi agenda kegiatan berkala bagi perguruan-perguruan tinggi seni untuk bisa meningkatkan nilai-nilai luhur kemanusiaan baik sebagai insan seni secara pribadi maupun sebagai bagian dari lingkup masyarakat yang lebih luas.
Agenda kegiatan berkala yang menjadi salah satu program kerja BKS-PTSI adalah penyelenggaraan kegiatan Festival Kesenian Indonesia (FKI). FKI Ke-8 2014 ini merupakan festival kesenian putaran kedua yang diikuti oleh tujuh PTSI. Penyelenggaraan festival ini merupakan bukti konsistensi kiprah PTSI untuk media berekspresi, berdiskusi dan mewacanakan pemetaan atas posisi dan kedudukan seni itu sendiri kepada masyarakat. Melalui tema Spirit of The Future: Art for Humanizing Civilization, FKI Ke-8 2014 ini berupaya menekankan konsep dan fungsi seni yang membawa spirit masa depan untuk turut berperan dalam peningkatan keluhuran nilai-nilai kemanusiaan melalui bentuk-bentuk seni.
Keluhuran nilai-nilai kemanusiaan melalui seni tidak dapat melepaskan diri dari kontemplasi atas perjalanan seni dari waktu ke waktu dan peleburan diri terhadap akulturasi dan asimilasi budaya melalui proses seleksi budaya. Keberagaman seni dan budaya di Indonesia menjadi ragam kekayaan yang berada dalam lintas untuk dipertahankan dan dipengaruhi. Posisi ini membutuhkan suatu pemikiran dan konsep yang jelas untuk membuat strategi dalam menghadapi perubahan zaman. Konsep dan strategi seni tersebut dapat menjadi fondasi bagi pengembangan pendidikan seni yang aktual dan faktual. Selain itu, konsep dan strategi tersebut turut membentuk nilai dari jati diri seni dan budaya di Indonesia. Dalam hal ini, para pelaku seni dan sivitas akademika seni berperan sebagai agent of change bagi perubahan nilai dan jati diri seni dan budaya. Oleh karena itu, perubahan nilai itu sendiri menjadi tangung jawab bersama yang harus senantiasa dijaga dan diarahkan menuju pada peningkatan kualitas serta nilai-nilai yang positif.