Dialog Interaktif : Sutradara butuh proses, passion dan motivasi

Sutradara butuh proses, passion dan motivasi

 

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Televisi FSMR ISI Yogyakarta mengadakan  Dialog Interaktif bersama Ifa Isfansyah bertema “Menjadi Seorang Sutradara”, bertempat diruang Auvi lantai tiga gedung dekanat FSMR ISI Yogyakarta Sabtu (18/2/2012). Kegiatan ini diadakan dalam rangka memberikan pandangan kepada mahasiswa televisi bagaimana menjadi seorang sutradara khususnya dalam program cerita dengan memberikan contoh pengalaman-pengalaman yang telah dialami Ifa Isfansyah. HMJ Televisi mengundang Ifa Isfansyah adalah selain alumni dari jurusan Televisi, dia juga peraih piala citra penghargaan FFI 2011 sebagai sutradara terbaik dalam film Sang Penari.

Kegiatan dialog interaktif yang dibuka Dekan Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta Drs. Alexandri Luthfi R., M.S ini selain diikuti oleh mahasiswa jurusan Televisi dan jurusan Fotografi juga diikuti oleh mahasiswa luar kampus ISI Yogyakarta yang tertarik dengan bidang seni media rekam khususnya perfilman. Dalam sambutannya Pak Alex panggilan akrab dekan FSMR yang menjabat dua periode ini menyampaikan bahwa kedatangan Ifa ke kampus adalah seperti pulang ke rumah sendiri. Dengan demikian diharapkan bahwa pengalaman Ifa di dunia perfilman mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada adik-adiknya yang masih belajar di kampus FSMR ISI Yogyakarta. “Semoga kedatangan Ifa pulang ke rumah ini mampu menginspirasi dan memotivasi adik-adiknya yang masih belajar disini untuk belajar dan berkarya seperti kakaknya’, jelasnya. Dalam kesempatan itu dekan FSMR ISI Yogyakarta mewakili lembaga dan HMJ memberikan plakat pengharagaan kepada Ifa Isfansah selaku alumni yang telah berprestasi di dunia seni media rekam.

Ifa menyampaikan banyak hal dalam acara ini yaitu bagaimana perjalanannya menjadi sutradara film hingga saat ini. Ifa menceritakan bahwa kampus menjadi tempat yang sangat nyaman karena dari kampus ia bisa mempelajari dunia film dan memiliki teman hingga membuat komunitas film. Setalah lulus dari ISI Yogyakarta Ifa melanjutkan studi nya di Korea Selatan dengan beasiswa yang didapatnya dari film Harap Tenang Ada Ujian! Selama dua tahun dan kemudian kembali ke Indonesia dan memulai karirnya dalam film panjang Garuda Di Dadaku tahun 2009 dan juga Sang Penari tahun 2011.  Bagi Ifa untuk mendapatkan semua yang telah diraihnya saat ini semua membutuhkan proses yang panjang karena segala sesuatunya tidak ada yang singkat.

Menjadi seorang sutradara yang baik bagi Ifa harus dapat memilih cerita yang baik karena hal penting dalam membuat film adalah cerita. Setelah mendapatkan cerita yang baik lalu seorang sutradara haruslah mengetahui bahwa tujuan film adalah menyampaikan emosi sehingga dapat menarik penonton masuk ke dalam cerita itu sendiri. Hal tersebut merupakan yang selalu dipegang Ifa dalam menjalani peranannya sebagai sutradara film.