5 PTN di Yogyakarta Siap Menyelenggarakan SNMPTN dan SBMPTN 2018

Selasa, 16 Januari 2018, bertempat di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah diselenggarakan Sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2018.

SNMPTN dan SBMPTN adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan manusia Indonesia. Demikian sambutan Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, saat membuka  acara Sosialisasi  SNMPTN dan SBMPTN 2018 bersama Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Acara sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2018  kali ini diikuti oleh 429 kepala sekolah dari SMA/MA/SMK di Yogyakarta. Hadir dalam acara sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2018 antara lain Wakil Rektor I UNY, Wakil Rektor I ISI Yogyakarta, Wakil Rektor I UGM, Wakil Rektor I UPN, dan Ketua Admisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pada kegiatan sosialisasi ini disampaikan dua materi pokok, yakni Kebijakan Umum SNMPTN – SBMPTN  dan Penduan Pengisian PDSS. Materi kebijakan Umum disampaikan oleh Peni Wastuningsih (UGM), sedangkan Panduan Pengisian PDSS disampaikan oleh Eko Marpanaji (UNY).

Kuota SNMPTN dan SBMPTN memang telah ditentukan oleh panita pusat. Kuota untuk SNMPTN minimal 30%, SBMPTN minimal 30%, dan Seleksi Mandiri Maksimal 30%.   UNY sendiri, lanjut Sutrisna, menyediakan kuota sebesar 35% untuk SNMPTN, 35% untuk SBMPTN, dan maksimal 30% untuk SM. Namun, soal pembagian kuota ini tentunya diserahkan ke PTN masing-masing.

UNY bersama keempat PTN lainnya siap memberikan pendampingan kepada sekolah-sekolah di Yogyakarta. UNY akan mendampingi sekolah-sekolah yang berada di Kulon Progo, sedangkan UGM mendampingi sekolah-sekolah di Sleman, UIN di kota Yogyakarta, ISI Yogyakarta di Bantul, dan UPN di Gunung Kidul. Sutrisna menghimbau kepada sekolah-sekolah untuk cermat dalam memasukkan data PDSS,  “Pilihan program studi menunjukkan prioritas. Jadi, sebaiknya ketika siswa nantinya diterima di SNMPTN, pilihan itu diikuti. Ada konsekuensi bagi sekolah yang siswanya tidak mengambil program studi ketika yang bersangkutan telah dinyatakan diterima jalur SNMPTN,” jelas Sutrisna Wibawa.

Dalam kesempatan ini, Triana Purnamawati, Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi DIKPORA DIY menyampaikan bahwa acara sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2018 ini sudah ditunggu oleh sekolah-sekolah di Yogyakarta. “Kami berharap mendapat pengarahan dan bimbingan dalam pengisian PDSS di sekolah-sekolah. Kami sangat mengapresiasi kelima PTN di Yogyakarta yang bekerja sama dalam menyelenggarakan sosialisasi SNMPTN dan SBMPTN 2018,” harap Triana.

(dok.Else Liliani-UNY)