Rektor ISI Yogyakarta terima apresiasi dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto atas prestasi ISI Yogyakarta masuk dalam Top 500 QS World University Rankings (WUR) by Subject 2025, pada Kamis (20 Maret 2025), di Auditorium Kemendiktisaintek, Jakarta. Apresiasi ini diterima sebagai pengakuan atas komitmen ISI Yogyakarta dalam meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan kualitas produk seni bertaraf internasional.
Dalam sambutannya Menteri Brian Yuliarto menyampaikan bahwa “Capaian luar biasa ini adalah hasil kerja keras kolektif para dosen, peneliti, mahasiswa, serta tenaga kependidikan di kampus-kampus terbaik Indonesia. Meskipun tidak semua perguruan tinggi masuk dalam pemeringkatan ini, saya yakin pencapaian ini mencerminkan upaya bersama dalam membangun ekosistem pendidikan dan riset yang berdaya saing global,”. Lebih lanjutny beliau menyampaikan “Peringkat dunia ini bukan sekadar kebanggaan institusi, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap pembangunan nasional. Universitas yang unggul akan mencetak lulusan yang kompetitif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global,”.
Dalam rilis QS World University Ranking by Subject 2025, ISI Yogyakarta masuk dalam dua kategori utama, yaitu Performing Arts (Seni Pertunjukan) dan Art & Design (Seni & Desain). Di kategori Performing Arts, ISI Yogyakarta berhasil meraih peringkat 1 di Indonesia, peringkat 23 di Asia, dan peringkat 113 secara global. Sementara itu, untuk kategori Art and Design, ISI Yogyakarta juga menjadi perguruan tinggi seni terbaik di Indonesia, menduduki peringkat 30 di Asia dan peringkat 112 secara global.
Peringkat ISI Yogyakarta, di QS World University Ranking merupakan salah satu tolok ukur bergengsi yang menilai kualitas institusi berdasarkan aspek akademik, reputasi lulusan, dan dampak penelitian. Keberhasilan ISI Yogyakarta masuk dalam daftar QS World University Ranking ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai lembaga seni yang diakui dunia.


Rektor ISI Yogyakarta menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi