Dosen FSRD ISI Yogyakarta, Lutse Lambert Daniel Morin , S.Sn., M.Sn mengikuti Program pertukaran seni dan budaya nasional dan internasional bertajuk “Seni Suphanburi, Kota Musik UNESCO” sukses digelar pada tanggal 21-25 Februari 2025, di Suphanburi, Thailand. Inisiatif yang diselenggarakan oleh Institut Pascasarjana Seni Rupa dan Sekolah Tinggi Seni Rupa Suphanburi ini bertujuan untuk menciptakan karya bersama antara seniman, akademisi, dan mahasiswa yang siap untuk berbagi pengalaman belajar melalui pertukaran pengetahuan di bidang seni dan budaya, baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, seminar praktik yang diadakan berfokus pada penciptaan karya seni kontemporer, dengan tujuan memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mengembangkan ide, melatih keterampilan, dan membangun jaringan kerja sama seni di tingkat internasional. Terdapat lebih dari 19 negara yang berpartisipasi dalam kegiatan internasional ini. Negara yang berpartisipasi dalam acara ini antara lain Thailand, Korea Selatan, Vietnam, German, Inggris, China, India, Austria, australia, Perancis, India, Singapura, indonesia, Turki, Yunani, Kazakhstan, Georgia, dan Latvia.
Kegiatan ini dibuka oleh Nyonya Yuthika Itsarangkura Na Ayudhya, Wakil Sekretaris Tetap Kementerian Kebudayaan (Kemenbud), perwakilan dari Sekretaris Tetap Kemenbud, memimpin pembukaan Proyek Penyebaran Pertukaran Seni dan Budaya serta Seminar Praktik Penciptaan Karya Seni Kontemporer Tingkat Nasional dan Internasional di Provinsi Suphanburi 2025 ke-2 dengan tema “Seni Suphanburi, Kota Musik UNESCO.” Hadir pula Nyonya Kesorn Kamnerdpet, Wakil Direktur Kantor Seni dan Budaya Kontemporer (OSCC) yang menjabat sebagai Direktur OSCC, Dr. Nipa Sopasomrit, Rektor Institut Pendidikan Tinggi Seni Pertunjukan, Asisten Profesor Komes Kanthik, Direktur Sekolah Tinggi Seni Suphanburi, Nona Siriwat Saenserm.
Di awal program, para peserta diajak menyelami kekayaan seni dan budaya lokal dengan mengunjungi desa-desa seni di Provinsi Suphanburi. Mereka disuguhi beragam pertunjukan seni rakyat dan musik tradisional, yang diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan karya seni unik dan otentik yang nantinya akan dipamerkan di Sekolah Tinggi Seni Suphanburi.Hal ini untuk menginspirasi seniman sehingga dapat menghasilkan sebuah karya seni yang nantinya dipamerkan di Sekolah Tinggi Seni Suphanburi.
Selain kunjungan ke desa seni, para peserta juga berkesempatan untuk menyaksikan pameran karya-karya seniman dan peserta program sebelumnya. Acara ini dimeriahkan dengan kehadiran Bapak Chuan Likphai, tokoh penting yang turut menyaksikan pertunjukan Khon (tarian topeng tradisional Thailand), Ramkiat dari Sekolah Tinggi Seni Tari Suphanburi, serta persembahan Esaw dan musik kontemporer dari Som Ying Sri Prachant dan para pemuda dari Sekolah Sanguan Ying. Bapak Chuan Likphai menyampaikan apresiasi dan semangat kepada para seniman dan peserta program. Gomes Kanthik, direktur Sekolah Tinggi Seni Rupa Suphanburi, menyuguhkan foto-foto karya dari proyek internasional pertama, yaitu karya Profesor Samyot Khamsaeng. Beliau ingin mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi karya-karya yang sudah dihasilkan dari proyek sebelumnya.
Kegiatan ini di tutup pada tanggal 25 Februari 2025. Upacara penutupan proyek ini dihadiri oleh Nona Thanida Arun Chay, Direktur Kelompok Strategi dan Pengawasan Kebudayaan, beserta stafnya yang telah diberi tugas hadir dalam acara penutupan mewakili Nona Nisit Kan Khun Watcharakit, Kepala Kantor Kebudayaan Provinsi Suphanburi. Acara penutupan juga dihadiri oleh Bapak Chuan Leekpai, mantan Ketua Parlemen dan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

